Analisis Perbandingan Usahatani Rumput Laut antara Sistem Integrasi Ikan Bandeng dan Tanpa Ikan Bandeng di Kelurahan Balandai Kecamatan Bara Kota palopo

Dharma Fidyansari, Widanah Rafli

Sari


Ikan bandeng dan rumput laut secara biologis memiliki sifat-sifat yang dapat bersinergi sehingga budidaya polikultur semacam ini dapat dikembangkan karena merupakan salah satu bentuk budidaya polikultur yang ramah terhadap lingkungan. Polikultur ikan bandeng dan rumput laut juga sangat berpengaruh dalam produktivitas rumput laut itu sendiri. Sehingga perlu dikaji tentang teknik polikultur ikan bandeng dan rumput laut sehingga dapat meningkatkan pengetahuan petani dalam meningkatkan produksi rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pendapatan yang diperoleh antara petani rumput laut dengan integrasi ikan bandeng dengan tidak menggunakan ikan bandeng di Kelurahan Balandai Kecamatan Bara Kota Palopo. Penentuan sampel pada penelitian ini dengan mengambil sebanyak 10 sampel petani, dimana masing – masing 5 responden petani rumput laut dengan integrasi ikan bandeng dan tanpa ikan bandeng. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan November tahun 2014 sampai pada bulan Januari tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode pengamatan dan penilaian hasil produksi dengan menggunakan metode secara kuantitatif dan kualitatif yaitu dengan mengumpulkan variabel yang dianalisis dalam penelitian yang diperoleh langsung dari responden. Penelitian ini disajikan dalam bentuk deskriptif untuk mengetahui perbandingan rumput laut yang mengunakan integrasi ikan bandeng dan tanpa ikan bandeng. Hasil penelitian menunjukan tingkat pendapatan petani rumput laut dengan integrasi ikan bandeng sebanyak Rp6.400.000.00 dengan jumlah produksi 800 kg dalam sekali pemanenan dan tanpa integrasi ikan bandeng sebanyak Rp4.547.166.00 dengan jumlah produksi 586 kg dalam sekali pemanenan. Dimana usahatani yang menggunakan sistem integrasi ikan bandeng, jumlah produksi dan pendapatan lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani rumput laut tanpa sistem integrasi ikan bandeng.

Teks Lengkap:

Untitled

Referensi


Anggadiredja. Jana T. 2006. Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta

Anggadiredja, Jana T. dkk. 2010. Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta.

Cavalier, Smith. 1998. The Taxonomic. Universal Taxonomic Service Hariati, A.M., D.G.R. Wiadnya, A. Prajitno, M.Sukkel, J.H. Boon, M.C.J. Verdegem. 1995. Perkembangan Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon) dan Udang Putih (Penaeus merguiensis) di Jawa Timur. Bulletin Perikanan. Edisi 5. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang.

Meiyana, M., Evalawati, dan Prihaningrum, A. 2001. Biologi Rumput Laut. Teknologi Budidaya Rumput Laut (Kappaphicus alvarezii). DIRJENKANBUD BBL. Lampung.

Murti, I. (2011). Khasiat Rumput Laut si Pengganti Garam. www.jakarta lantern.com. Tanggal akses 12 Mei 2012

Mujidman. 1991. Teknik Budidaya Bandeng dan Udang di Tambak. Swadaya. Jakarta.

Muracman Oseanografi.lipi.go.id (Oseana Vol XV/4, 1990);; rumput laut gracilaria.

Prahasta, A. dan Hasanawi M. 2009. Agribisnis Bandeng. Pustaka Grafika. Bandung.

J . Ravianto . 1985. Produktivitas dan Manajemen. UGM PRESS: yogyakarta.

Tim Selasar Ilmu. 2010. Desa Pelopor Budidaya Rumput Laut. Sarana ilmu pustaka, bandung

Winarno, 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Penerbit Sinar Harapan. Jakarta.

Winarno, F.G., 1990. Tempe, Misteri Gizi dari Jawa, Info Pangan. Teknologi Pangan dan Gizi, Fatameta, IPB, Bogor.

Izzati. 2004. Desain Pengelolaan Air Limbah pada Kawasan Industri Pertambakan http://digilib.biitb.ac.id [12 Juli 2008].




DOI: http://dx.doi.org/10.30605/perbal.v4i1.69

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.