Isolasi dan karakterisasi penyebab penyakit hawar daun bakteri ( xanthomonas oryzae pv. Oryzae l.) Pada tanaman padi di wilayah Sulawesi Selatan

Andi Herawati

Sari


ABSTRACT
Padi (Oryza sativa. L) merupakan tanaman pangan pokok hampir seluruh rakyat Indonesia. Dan merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia, khususnya di Indonesia. Sulawesi Selatan sudah dikenal sebagai salah satu daerah produsen utama padi di Indonesia dan sebagai salah satu lumbung padi nasional, setiap tahunnya menyumbangkan lebih dari 40% atau 2,0 juta ton pertahunnya terhadap cadangan beras nasional. Penyakit yang sering menyerang tanaman padi diantaranya adalah hawar daun bakteri yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). Penyakit ini termasuk salah satu penyakit utama padi. Penurunan hasil yang diakibatkan oleh Xoo mencapai 50% bila terinfeksi berat pada stadia pertumbuhan anakan, dan kehilangan hasil akan berkisar antara 10-20% bila tanaman terinfeksi pada stadia anakan maksimum. Untuk mengatasi masalah penyakit hawar daun bakteri dilakukan upaya pengendalian yang tepat, sehingga diperlukan identifikasi pada tanaman yang terinfeksi bakteri hawar daun. untuk mendapatkan gambaran tentang bakteri patogen seperti morfologi sel dan koloni maupun karakter fisiologi dan biokimia. Identifikasi masih diperlukan untuk mendapatkan informasi yang cepat tentang penyakit tersebut sehingga metode pengendalian yang memadai dapat direkomendasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi penyebab penyakit hawar daun bakteri (Xanthomonas oryzae pv. Oryzae L.) pada tanaman padi di wilayah Sulawesi Selatan. Isolasi bakteri dilakukan dengan metode pengenceran lalu ditumbuhkan pada nutient agar (NA). Identifikasi Xoo dilakukan berdasarkan pada gejala yang ditimbulkan, patogenitas, karakter morfologi dan fisiologi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hasil isolasi dan karakterisasi dari tiga belas isolat bakteri yang berasal dari beberapa daerah di wilyah Sulawesi Selatan di dapat sepuluh isolat bakteri positif Xanthomonas oryzae (Xoo) yaitu MR01, MR02, PK01, BR01, SP02, SP03, GW01, GW02, BT01 dan BT03. Kesepuluh isolat bakteri setelah diuji pada tanaman tembakau memperlihatkan gejala hipersensitif yang menandakan bahwa kesepuluh isolat tersebut merupakan patogen.

Kata Kunci : Xanthomonas oryzae pv. Oryzae L, Hawar Daun Bakteri, Isolasi Xoo

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Amrulloh I. 2008. Uji Potensi Ekstrak Daun Sirih (Piper betle) sebagai Antimikroba Terhadap Bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae dan Jamur Fusarium oxysporum. Universitas Islam Negeri Malang, Malang.

Andayani S.2009. Penyakit hawar daun bakteri.Diunduh dari

http://bbpadi.litbang.deptan.go.id/index.php/in/penyakit-padi-karena

bakteri/2004. penyakit-hawar-daun-bakteri-blb-.(diakses 1 maret

.

Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, 2007. Efektivitas Bakteri Antagonis Corynebacterium terhadap HDB/KRESEK. BBOPT.

Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2012. Uji Daya Hasil Pendahuluan Galur Harapan Padi Sawah Introduksi IRRI dan Galur Dihaploid HasilSilang Ganda Tahan Terhadap Hawar Daun Bakteri dan / atau Wereng Cokela. Maros.

Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2013. Serangan Organisme Pengganggu Tanaman Padi Selama MT ASEP 2013 di Wilayah Banyumas, Banyumas 2013.

Banjarnahor, M.R., 2010. Pengendalian Hayati. www.raflesmartohap.blogspot.com. Akses 19 Mei 2011.

Balai Penyuluhan Pertanian Paiton, 2011. Pengendalian Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) pada Tanaman Padi dengan menggunakan Coryne bacterium. Probolinggo

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2013. HDB (Penyakit Kresek). http://dinpertan.grobogan.go.id/laboratorium/215-kresek-html. Diakses pada tanggal 07 September 2013.

Djatmiko HA & Fatichin. 2009. Ketahanan dua puluh satu varietas padi terhadap penyakit hawar daun bakteri. J. Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika 9: 168 – 173.

Hifni, H.R. dan S. Mihardja. 1994. Studi pergeseran populasi strain bakteri Xanthomonas campestris pv. oryzae penyebab penyakit hawar daun bakteri (Interim. Rep.).

Hifni, H.R. dan M.K. Kardin, 1998. Pengelompokan Isolat Xanthomonas oryzae pv oryzae.

Hugh, R. & E. Leifson, 1953. The taxonomic significance of fermentative verses oxidative metabolism of carbohydrates by various Gram negative bacteria. J Bacteriol 66:24- 26.

Kadir, T. S.., 2009. Menangkal HDB dengan Menggilir Varietas. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 31(5):1-3.

Khaeruni R. A, 2001. Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Padi : Masalah dan Upaya Pemecahannya. Makala Falsafah Sains(PPs 702) Program Pasca Sarjana / S3, InstitutPertanian Bogor.

Lelliot, R. A. & D.E. Stead. (1987). Methods for The Diagnosisof Bacterial Disease of Plants. London :BlackwellScientific Publication.

Machmud, M. 1991. Penyakit Bakteri Padi dan Pengendaliannya. Hal. 845-853. Dalam E. Soenarjo. D. S. Damardjati. M. Syam. (Eds). Padi Buku 3. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian . Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.

Makarim, A.K. dan E. Suhartatik. 2009. Morfologi dan fisiologi tanaman padi. Iptek Tanaman Pangan. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi. 295-330.

Moffet MJ & Croft BJ. 1983. Xanthomonas. Pp. 189-228 In : Fahy PC & Persley GJ, eds. Plant Bacterial Diseases. Academic Press, London.

Ogawa, 1993. Methods and Strategy for Monitoring Rice Distribusition and Identification of Resistence Genes to BLB (Xanthomonas campestris pv. Oryzae) in Rice. JARQ 27:71-80.

Ou, S.H. 1985. Rice Disease. Commonwealth. Inst. Kiew, Surrey, England. 368 p.

Primadani Setyo Prakoso, 21 maret 2011.penyakit hawar daun pada padi. http://prakosoisme.blogspot.com/2011/03/penyakit-hawar-daun-pada-padi serta.html#!/2011/03/penyakit-hawar-daun-pada-padi-serta.htm

Puslitbang Tanaman Pangan, 2012. Peningkatan Produksi Padi Menuju 2020.http://pangan.litbang.deptan.go.id/index.php?bawaan=download/download_de tail&&id=35. Diakses tanggal 8 Februari 2012.

Reitsma, J. and P.S.J. Schure. 1950. Kresek a bacterial disease of rice. Contr. Gen. Agric. Res. Sta. 117:1-17.

Schaad NW, Jones JB & Lacy GH. 2001. Xanthomonas. Pp. 175 – 200 in: Schaad NW, Jones JB & Chun W, eds. Laboratory Guide For Identification of Plant Pathogenic Bacteria. APS Press, St. Paul. Minnesota.

Semangun, H., 2000. Penyakit – Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Gadjah Mada University -Press, Yogyakarta, hal 11-30.

Triny SK, I Hanarida, DW Utami, S Koerniati, AD Ambarwati, A Apriana, S Sisharmini. 2009. Evaluasi ketahanan populasi haploid ganda silangan IR64 dan Oryza rufipogon terhadap Hawar Daun Bakteri pada stadia bibit. J. Plasma Nutfah 15(1) 13-19.

Van, Steenis C.G.G.J.. 2005. Flora. Jakarta: PT Pradnya Paramita.Sudarnadi H. 1996. Tumbuhan Monokotil. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wahyudi TA, Meliah S, Nawangsih AA. 2011. Xanthomonas oryzae pv. Oryzae bakteri penyebab penyakit hawar daun pada padi: Isolasi, Karatrestik, dan Telaah Mutagenesis Dengan Tranposon. Makara Sains, 15(1): 89-96




DOI: http://dx.doi.org/10.30605/perbal.v4i3.591

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.