EFEKTIVITAS BEBERAPA CENDAWAN ENDOFIT TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENGGEREK BUAH KAKAO

Rahmawasiah Rahmawasiah

Sari


Penggerek buah kakao merupakan salah satu hama utama pada pertanaman kakao yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas dan kuantitas kakao di indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh cendawan endofit terhadap penggerek buah kakao. Penelitian dilakukan pada rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan yaitu: Kontrol (tanpa perlakuan), aplikasi cendawan Beauveria sp, Trichoderma sp, dan Aspergillus sp yang diulang sebanyak 3 ulangan sehingga terdapat 12 satuan percobaan. Isolat diaplikasi setiap 14 hari mulai dari buah ukuran kecil sampai besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas serangan pada buah yang tidak disemprot (kontrol) relatif lebih tinggi dengan rata-rata 61,11% dari buah yang disemprot cendawan dengan rata-rata 35,19%, 24,70% dan 27,61%. Cendawan endofit yang diaplikasi memberikan pengaruh terhadap intensitas kerusakan buah kakao.

Kata kunci : Cendawan endofit, Penggerek buah kakao, Beauveria sp, Trichoderma sp, Aspergillus sp.

Teks Lengkap:

Tidak berjudul

Referensi


Ballroom G., Conor Fair., Maria Julissa Ek-Ramos., Kevin Heinz., Greg Sword. (2012). Can fungal endophytes be used to control ornamental insect pests. Ecological Entomology Volume 13, Issue 4, pages 429-435

Caradus, J.( 2012). Grass Endophytes For Insect Management And Improved Pasture Productivity, Gras slanz Technology Ltd, PB 11008, Palmerston North New Zealand.

Clay K. (1996). Interactions Among Fungal Endophytes, Grasses and

Herbivores. Researches on Population Ecology Volume 38, Issue 2, pp 191201

Emmy Senewe dan Guntur, S.J.M. (2011). Identification And Pathogenicity Test Of Local Entomopathogen Fungi Against Leptocorisa Oratorius Eugenia Volume 17 No. 3: 1-9

Halaman 870 dari 880

Haniah. (2008). Isolasi Jamur Endofit Dari Daun Sirih (Piper betle L.) Sebagai Antimikroba Terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus DAN Candida albicans, http://lib.uinmalang.ac.id.

Istikorini. (2008). Potensi Cendawan Endofit untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa Pada Cabai (Capsicum annuum L.), http://repository.ipb.ac.id

Junianto, Y. D. & E. Sulistyowati. (1994). Virulence Of Several B. Bassiana Isolates On Coffee Berry Borer (Hypotenemus hampei Ferr.) under various relative humidities.Pel. Perkebunan. 10: 81-86

Oktaviani Z. (2007). Isolasi, Identifikasi, Patogenisitas, Dan Proses Kolonisasi Cendawan Entomopatogen Pada Larva Nyamuk Aedes aegypti Departemen Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor

Sudarmadji, D. & A. Gunawan. (1993). Patogenitas Fungi Entomopatogen B. bassiana terhadap Helopeltis antonii. Menara Perkebunan 62: 1-5

Mark Vicari, P., Hatchet, P.G Ayres. (2002). Combined Effect Of Foliar End Mycorrhizal Endophytes On An Insect Herbivore. Ecological Society' Of America Volume 83, Issue 9.

Mejia, L.C., E.I. Rojas, Z. Maynard, S. van Bael, A.E. Arnold, P. Hebbar, G.J. Samuels, N. Robbins, E.A. Herre. (2008). Endophytic fungi as biocontrol agents of Theobroma cacao pathogens. Biol. Control 46:4-14.

Wells, H. D. (1986). Trichoderma a biocontrol agent. In: K. F. Mukeraji dan K. L. Grag (Eds) Biocontrol of plant disease. Vol. CRC Press Inc Boca. Raton Florida. Pp. 72 – 83.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.