Analisa usaha ruji (dange) dan tingkat kesejahteraan keluargadi Desa Waelawi Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara

Dharma Fidyansari, Haerul J

Sari


Potensi sagu (Metroxilon sagu Rottb) sebagai sumber bahan pangan dan bahan industri telah disadari sejak tahun 1970-an, namun sampai sekarang pengembangan tanaman sagu di Indonesia masih jalan di tempat. Tanaman tradisional ini yang cukup berpotensi, di mana sejak dahulu, pati sagu telah dimanfaatkan sebagai makanan pokok di beberapa daerah seperti: kapurung, sagu lempeng ruji (dange), sinole, bubur sagu serta jajanan seperti bagea. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Mengetahui hasil produksi usaha ruji (dange) dalam satu kali produksi; (2) Mengetahui pendapatan usaha ruji dalam satu bulan produksi; (3) Mengetahui hubungan produksi ruji dengan pendapatan, dan; (4) Mengetahui tingkat kesejahteraan para pelaku usaha ruji (dange). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitaif. Hasil penelitian yaitu (1) Para pembuat ruji (dange) dapat menghasilkan dalam 1 kali produksi 1.500 lembar; (2) Pendapatan yang diperoleh pada proses produksi ruji (dange) adalah sebesar Rp 1.687.500,- yang membutuhan biaya produksi sebesar Rp 578.000,- hasil tersebut menjelaskan bahwa proses usaha ruji (dange) dapat memberikan keuntungan, hal tersebut terbukti dengan setiap biaya yang dikeluarkan oleh produsen sebesar Rp 578.000,- akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1.109.500,-; (3) Berdasarkan hasil uji t dihasilkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara produksi dan pendapatan. Peningkatan jumlah produksi dange oleh pembuat ruji (dange) berpengaruh terhadap pendapatan keluarga; (4) Para pembuat ruji (dange) tergolong sejahtera II karena dapat memenuhi segala kebutuhan rumah dan keluarga, seperti biaya pendidikan terhadap anak-anak, beli baju baru, perabotan rumah tangga serta mempunyai kendaraan pribadi roda dua (motor).
Kata Kunci: Ruji (Dange), Produksi, Pendapatan, Kesejahteraan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Azhari, A. 2013. Dasar-dasar ekonomi. www.biaya-produksi-dan-cara-menghitung-biaya-produksi.com Diakses pada tanggal 30 november 2016. Gani, I. dkk 2015. Aplikasi statistik untuk penelitian bidang ekonomi dan sosial. Andi Yogyakarta. Yogyakarta.

Hasibuan, H, I. 2011. Penentuan biaya variabel. www.ibnuhasanhasibuan. wordpress.com. Diakses pada tanggal 30 November 2016 Karim, M. dkk 2013. Identifikasi hasil diversivikasi dan pengembangan aneka produk olahan ikan teri khas Makassar. Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan (STITEK) Balik Diwa. Makassar. Vol 4 Nomor 2. Kaplodin, Y. 2011. Pengolahan hutan sagu sebagai sumber ketahanan pangan lokal. Jurnal Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Jakarta

Linda, S. 2007. Teori landasan teori pendapatan perusahaan www.books.google.co.id/books.com. Universitas pembangunan nasional. Veteran. Diakses pada tangga 30 November 2016. Mubyarto, 1989, Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta. Mulyanto, 2000. Eksplorasi varietas-varietas sagu() menurut masyarakat local di Desa Wamesa Tengah Kecamatan Windesi Kabupaten Monokwari Propinsi Papua. Cenderawasih Monokwari. Papua. Prawira, D. 2014. Proporsi pengeluaran petani padi sawah di Desa Mopuya Kecamatan Dumoga Utara Kabupaten Bolaang Mongondow. Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Universitas Sam Ratulangi. Manado. Reza (2011). Analisis pendapatan usaha dange di kecamatan masamba kabupaten luwu utara. Universitas Cokroaminito. Palopo Supriyanto, 2006. Pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (umkm) sebagai salah satu upaya penanggulangan kemiskinan. Jurnal ekonomi & pendidikan. Yogyakarta. Vol 3 nomor 1. Sugiyono, dkk, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Alfabeta. Bandung.

Undang-Undang No. 20. 2008. Undang-undang republik Indonesia nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah. Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.30605/perbal.v5i2.688

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.