Respon pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (cucumis sativus l.) Pada berbagai lebar piringan dan dosis pupuk dari limbah kulit buah kakao

Muhammad Yusuf Idris

Sari


RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA BERBAGAI LEBAR PIRINGAN DAN DOSIS PUPUK DARI LIMBAH KULIT BUAH KAKAO yang dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Mei 2015 di Desa Sabbang, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (Rak) dan faktorial yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah lebar piringan (C) yang terdiri dari 2 taraf : 10 cm dari titik penanaman (c1), 20cm dari titik penanaman (c2). Faktor ke dua yaitu dosis pupuk (D) yang terdiri dari 5 taraf : 100 gram/tanaman (d1), 200 gram/tanaman (d2), 300 gram/tanaman (d3), 400 gram/tanaman (d4) dan 500 gram/tanaman (d5).
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu (1). Lebar piringan 10 cm dari titk tanam (c1) cenderung memberikan pengaruh yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun dalam hal ini pada jumlah daun (60 helai), umur berbunga (30,8 hari), cabang produktif (2,3), jumlah buah (3,2), panjang buah (18,7 cm) dan berat buah (224,2 gram), (2). Dosis pupuk 400 gram/tanaman (d4) cenderung memberikan pengaruh yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun dalam hal ini pada jumlah daun (57,7 helai) , jumlah ruas (50), umur berbunga (31,5 hari) dan jumlah buah (3,5), (3). Interaksi (d4c1) antara dosis pupuk (400 gram/tanaman) dan lebar piringan (10 cm) cenderung memberikan pengaruh yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun dalam hal ini pada jumlah daun (67 helai), umur berbunga (22,3 hari), jumlah buah (4,3) dan panjang buah (20,7 cm).

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alemawor, F., V. P. Dzogbefi a, E. O. K. Oddoye, & J. H. Oidham. 2009. Effect of Pleurotus ostreatusfermentation on cocoa pod husk composition. (Diterjemahkan oleh G. Wiryawan) Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Atmojo, Suntoro Wongso. 2003. Peranan Bahan OrganikTerhadap Kesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesuburan Tanah. FP Universtas Sebelas Maret. 4 Januari 2003.

Damanhuri, E., dan Tri Padmi, 2007. Pengomposan-Composting. PT.AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Darmono dan Tri Panji. 1999. Penyediaan Kompos Kulit Buah Kakao Bebas Phytophthora palmivora. Warta Penelitian Perkebunan. V (1). : 33-38.

Figuiera, A., J. Janick, and J.N. BeMiller. 1993. New Product from Theobroma cacao: Seed pulp and pod gum. Wiley. New York.

Imdad, Heri Purwanto dan Nawangsih. 2001. Sayuran Jepang. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

Isroi. 2007. Pengomposan Limbah Kakao. Indonesia Kyusei Farming Societes, Jakarta.

Kementrian Pertanian. 2012. Buku Informasi Sayuran dan Tanaman Obat. Direktorat Jenderal Hortikultura Direktorat Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat.




DOI: http://dx.doi.org/10.30605/perbal.v4i1.290

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.