KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATERI GEOMETRI DI KELAS VII SMP
Abstract
Efektivitas pembelajaran koooperatif yang di maksud dalam tulisan ini adalah respon siswa, aktivitas siswa, kemampuan guru mengelolah pembelajaran dan hasil belajar siswa berdasarkan tipe STAD, Jigsaw dan tipe NHT pada materi Geometri di Kelas VII SMP. Tujuan secara khusus akan memaparkan perbedaan respons siswa, perbedaan aktivitas siswa, perbedaan kemampuan guru mengelola pembelajaran, perbedaan hasil belajar siswa, dan keefektifan tipe-tipe pada model pembelajaran kooperatif. Adapun hasil yang diperoleh yaitu: (1) Ada perbedaan yang signifikan tingkat respons siswa. Rata-rata tingkat respons siswa untuk tipe STAD, Jigsaw, dan NHT berturut-turut 3,33; 3,49; dan 3,52. Dengan mengacu pada nilai-nilai rata-rata tersebut, dari segi respons siswa, penerapan model pembelajaran tipe NHT paling unggul daripada dua tipe lainnya. (2) Ada perbedaan keterlaksanaan aktivitas siswa pada ketiga tipe pembelajaran, walaupun semuanya berada pada kategori baik. Rata-rata keterlaksanaan aktivitas siswa untuk tipe STAD, Jigsaw, dan NHT berturut-turut 3,0; 3,1; dan 3,3. Dari segi aktivitas siswa, penerapan model pembelajaran tipe NHT paling unggul daripada dua tipe lainnya. (3) Ada perbedaan kemampuan guru mengelola pembelajaran pada tipe STAD, Jigsaw, dan NHT. Rata-rata kemampuan guru mengelola pembelajaran untuk tipe STAD, Jigsaw, dan NHT berturut-turut 3,63;
3,33; dan 3,48. Kecuali tipe STAD dengan kemampuan guru mengelola pembelajaran berada pada kategori sangat baik, dua tipe lainnya berada pada kategori baik. Dari segi kemampuan guru mengelola pembelajaran, penerapan pembelajaran tipe STAD paling mudah daripada dua tipe lainnya. (4) Ada perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar siswa pada tipe STAD, Jigsaw, dan NHT. Dari segi hasil belajar siswa, penerapan pembelajaran tipe Jigsaw paling
unggul daripada dua tipe lainnya. (5) Berdasarkan kriteria keefektifan yang telah ditetapkan, dapat dikatakan bahwa pada materi geometri dengan KD menentukan keliling dan luas bangun segi empat dan segitiga serta menggunakannya dalam pemecahan masalah penerapan pembelajaran tipe Jigsaw dan tipe NHT keduanya efektif, tetapi tipe STAD tidak efektif.
Kata Kunci: Keefektifan, Model Pembelajaran Kooperatif, Geometri
3,33; dan 3,48. Kecuali tipe STAD dengan kemampuan guru mengelola pembelajaran berada pada kategori sangat baik, dua tipe lainnya berada pada kategori baik. Dari segi kemampuan guru mengelola pembelajaran, penerapan pembelajaran tipe STAD paling mudah daripada dua tipe lainnya. (4) Ada perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar siswa pada tipe STAD, Jigsaw, dan NHT. Dari segi hasil belajar siswa, penerapan pembelajaran tipe Jigsaw paling
unggul daripada dua tipe lainnya. (5) Berdasarkan kriteria keefektifan yang telah ditetapkan, dapat dikatakan bahwa pada materi geometri dengan KD menentukan keliling dan luas bangun segi empat dan segitiga serta menggunakannya dalam pemecahan masalah penerapan pembelajaran tipe Jigsaw dan tipe NHT keduanya efektif, tetapi tipe STAD tidak efektif.
Kata Kunci: Keefektifan, Model Pembelajaran Kooperatif, Geometri
Full Text:
UntitledReferences
Oemar Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Slavin, R.E. 2005.Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Terjemahan oleh
Lita. 2009. Bandung: Nusa Media.
Soedjadi, R. 2007. Masalah Kontekstual sebagai Batu Sendi Martematika Sekolah.
Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
DOI: http://dx.doi.org/10.30605/pedagogy.v2i2.701
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Sitti Zuhaerah Thalhah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.