Identifikasi Kemampuan Guru Matematika SMA Dalam Menanamkan Konsep Limit Fungsi

Ma'rufi Ma'rufi, Rio Fabrika Pasandaran

Abstract


Perkembangan dunia pendidikan dengan segala kompleksitasnya selalu menjadi trend dan topik yang menarik untuk diperbincangkan. Dimulai dengan perubahan sistem kurikulum hingga dinamika pelaksanaan pembelajaran selalu mengalami rekonstruksi pada tataran teori dan praktisnya. Begitupun dalam ranah pendidikan matematika. Baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi, pembelajaran matematika juga selalu menarik untuk dibahas. Dengan dalih untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif, segala cara pun ditempuh. Dimulai dari penerapan model-model pembelajaran hingga pendekatan pembelajaran yang bervariatif. Khususnya di level matematika sekolah, dinamika pembelajaran matematika tidak hanya didukung oleh keahlian guru dalam menyajikan materi pembelajaran agar terlihat menarik perhatian siswa. Komponen lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan guru dalam merekonstruksi konsep-konsep pada suatu materi sehingga membentuk sistem konsep yang memiliki hubungan logis, sistematis dan hierarki. Begitupun adanya dalam materi Limit fungsi. Di dalamnya memuat hubungan-hubungan logis tentang objek-objek matematika yang dimulai dari urutan-urutan fakta, konsep, prinsip dan aturan-aturan pun menjadi bagian penting yang wajib difahami oleh guru sebelum mengajarkannya kepada siswa. Untuk itu artikel ini memuat laporan hasil penelitian (deskriptif) dengan pendekatan kualitatif tentang kemampuan guru dalam menanamkan konsep limit. Subjek dalam penelitian ini adalah guru bidang studi matematika yang mengajar di kelas XI IPS SMAN 3 Palopo sebanyak 1 orang. Dalam pelaksanannya, penulis melakukan observasi kemudian menjabarkan hasil observasi tersebut ke dalam bentuk transkrip pembelajaran. Dari transkip tersebut berhasil diidentifikasi beberapa komponen kemampuan guru yaitu: merepresentasikan materi secara fleksibel tentang hubungan timbal balik konsep-konsep pada materi yang diajarkan, mengajak siswa dalam suatu proyek penelitian, menggunakan aktivitas matematika untuk mengembangkan konsep-konsep fundamental serta mampu menjelaskan materi yang tepat selama mengajar sesuai dengan level pemahaman siswa dan secara signifikan menyatukan desain dan penggunaan investigasi dan pemecahan masalah sebagai suatu konteks dalam pembelajaran di kelas, mengajak siswa dalam suatu proyek penelitian, mendesain alat evaluasi melaporkan hasilnya dalam suatu konteks pengetahuan yang dibangun dengan cara bekerja sama, dan memfasilitasi siswa dalam mengembangkan kesimpulan berdasarkan penelitian/investigasi.

References


Dahar, R.W & N, Siregar, 2000, Pedagogi Materi Subyek: Meletakkan Dasar Keilmuan dari PBM, Disampaikan pada Seminar Staf Dosen FPMIPA dalam Rangka Mensosialisasikan Pedagogi Materi Subyek .

Enfield, M, 2007, Content and Pedagogy: Intersection in the NSTA a Standards for Science Teacher Education, [Online], Tersedia: http://www.enfieldm@msu.edu.

NSTA & AETS, 1998, Standard for Science Teacher Preparation.

NSTA, 2003, Standard for Science Teacher Preparation.

Shulman, L. S, 1986, IEducational Researcher, 15(2), 4 – 14.

Purwianingsih, widi,dkk, 2010, PCK Dan Urgensinya Dalam Pendidikan Guru, Univeristas Pendidikan Indonesia




DOI: http://dx.doi.org/10.30605/pedagogy.v1i1.401

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Ma'rufi Ma'rufi, Rio Fabrika Pasandaran

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.